Penguatan Kapasitas Pengelola Jurnal PTKIS Kopertais Wilayah IV

STAIDA Hadiri Penguatan Kapasitas Pengelola Jurnal PTKIS Kopertais Wilayah IV

Sidoarjo, 21 Mei 2024 – STAIDA mengirimkan salah satu pengelola jurnal, Muhammad Imam Khosyiin, S.Pd.I., M.Pd, untuk berpartisipasi dalam kegiatan “Penguatan Kapasitas Pengelola Jurnal Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS)” yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI melalui Kopertais Wilayah IV Surabaya. Acara ini berlangsung pada 20-21 Mei 2024 di GreenSA Inn UIN Sunan Ampel Surabaya.

Acara dibuka oleh Koordinator Kopertais Wilayah IV, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D., yang menekankan pentingnya peran pengelola jurnal sebagai pejuang perguruan tinggi. Prof. Zakki menyampaikan, Publikasi jurnal tidak hanya mendukung eksistensi institusi tetapi juga merupakan landasan karir bagi dosen, dengan keuntungan akademik yang signifikan tanpa kerugian. Untuk mencapai kesuksesan, pengelola jurnal harus konsisten dalam tata letak, jumlah artikel, pengeditan, dan waktu publikasi.

Overview perkembangan jurnal di Kopertais Wilayah IV Surabaya dipaparkan oleh tim Ahli dalam acara ini, bahwa perkembangan jurnal menunjukkan adanya 342 jurnal dengan berbagai peringkat SINTA: 18 jurnal di SINTA 6, 71 di SINTA 5, 66 di SINTA 4, 25 di SINTA 3, dan 9 di SINTA 2, sementara belum ada yang mencapai SINTA 1. Selain itu, 153 jurnal masih dalam proses penilaian SINTA, mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam peningkatan kualitas dan akreditasi jurnal.

Materi inti pertama seputar Pengelolaan Jurnal Berbasis OJS dan Peran Reviewer serta Editor, Dr. Ari Kartiko dari Universitas KH. Abdul Chali, yang juga SEKJEN Persatuan Dosen Tarbiyah Islam Indonesia & Asesor ARJUNA, menyampaikan materi mengenai pengelolaan jurnal berbasis OJS dan pentingnya peran reviewer serta editor. Setiap jurnal OJS harus memiliki klasifikasi editor dan jenis-jenis reviewer yang memadai. Untuk pemula, mencari reviewer cukup dari kampus sekitar atau yang memiliki koneksi. Jurnal yang mengajukan akreditasi akan dinilai berdasarkan jumlah dan kualifikasi editor serta reviewer.

Kegiatan berlanjut pada materi 2 berkaitan dengan penguatan substansi artikel berstandar internasional, yang dalam hal ini disampaikan oleh Dr. Muhammad Anas Ma’arif, M.Pd,. Beliau mempresentasikan penguatan substansi artikel berstandar internasional, dengan contoh dari Jurnal Nazhruna yang terindeks Scopus.

Dr. Anas menekankan bahwa jurnal yang terakreditasi SINTA tidak selalu diterima oleh Scopus. Kunci untuk terindeks Scopus meliputi kualitas editor, keunikan tujuan dan ruang lingkup, kualitas artikel, tingkat sitasi, keterbacaan internasional, dan aspek religius. Editor juga harus memiliki artikel di Scopus, dan artikel yang disubmit harus dalam bahasa Inggris dengan terjemahan yang tepat.

Dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal di lingkungan PTKIS Kopertais Wilayah IV Surabaya. Pengelola jurnal didorong untuk segera mengajukan akreditasi SINTA dengan memastikan bahwa semua prosedur dan proses dijalankan dengan baik.

Selain itu, penting bagi perguruan tinggi yang mengalami perubahan status untuk memperbaiki DOI, GARUDA, SINTA, dan ISSN jurnalnya, sehingga akses tetap lancar dan terarah. Dengan demikian, diharapkan jurnal-jurnal ini dapat lebih mudah terindeks dalam database internasional seperti Scopus, meningkatkan visibilitas dan kredibilitas akademik mereka.